Pages

Sunday, August 07, 2011

Syair Keadaan

Syair menarik berikut Saya kutip dari buku Api dilawan Air: Sosok dan Pemikiran Munir, halaman 40. Hal menarik bukan saja dari isi syair tersebut melainkan dari si Pengarang. Widji Thukul, Seorang penyair dari Solo, peraih penghargaan Wertheim Encourage Award (1991) dan peraih Yap Thiam Hien Award (2002). April tahun 2000, Widji Thukul dilaporkan hilang oleh istrinya ke Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).


Syair Keadaan (1989)

kalimat-kalimat kotor
menghambur dalam gelap
membawa bau minuman
keringat tengik
dan kesumpekan

ibu-ibu megap-megap
mengurus dapur suami dan anaknya
harga barang-barang kebutuhan makin tinggi
kaum penganggur sambung-menyambung
berbaris setiap hari
dan parpol-parpol
sibuk sendiri
mengurus entah apa

leleran keringat dan kacaunya pikiran
keputusasaan dan harapan
yang dipompakan iklan-iklan
siang malam membikin tegang

dan di sana kaum tani
dipaksakan menyerahkan tanahnya
dan disana pabrik-pabrik memecat
buruhnya, memanggil tentara
karena ada aksi mogok
di depan kantornya
dan parpol-parpol sibuk sendiri
mengurus entah apa

hujan turun
got-got meluap
banjir datang
bingunglah rakyat

gunung-gunung digunduli
hutan-hutan dibabati
cukong-cukong kongkalikong
para birokrat mengantongi uang komisi
karena memberi lisensi
dan para pemilik modal besar
terus mengaduk-aduk
menguras mengisap isi perut bumi
dan parpo-parpol
halo!
selamat pagi!

hujan turun
got-got meluap banjir datang
menenggelamkan rumah rakyat
dan parpol-parpol

hallo!
kita nanti ketemu
dalam pemilu lima tahun lagi!

No comments: