Pages

Sunday, January 03, 2016

Rhoma Irama : Politik Dakwah Dalam Nada


“Terus terang saya memang penggemar Rhoma. Mohon maaf yang sebesar-besarnya atas pengakuan ini. Sudah lama saya memendam pengakuan ini. Mungkin Anda menganggap saya kampungan, norak, berselera rendah, atau apapunlah namanya. Terserah saja. Bagi saya, Rhoma adalah kepingan-kepingan kecil dari episode masa silam saya yang tinggal di pelosok kampung. Rhoma pun dengan hati dingin menaggapi para pembenci dangdut dengan lirik lagu ‘bagi pemusik yang anti melayu/boleh benci jangan mengganggu/biarkan kami mendendangkan lagu/lagu kami lagu melayu…’ ”(Hal:xlvi)