Pages

Thursday, July 15, 2010

Tentang Jodoh

Istri saya menceritakan bahwa seorang teman wanitanya sudah pernah beberapa kali berhubungan dengan laki-laki, putus sambung begitu katanya, hingga akhirnya sekarang sendiri. Teman wanitanya yang lain bercerita bahwa dirinya belum pernah berhubungan dengan laki-laki, namun ingin segera bersuami. Lain ceritanya dengan temannya yang lain, pernah menjalin hubungan, namun putus ditengah jalan hingga tidak sampai ke jenjang pernikahan.

Pada lain kesempatan teman laki-laki saya menceritakan bahwa dia ingin segera menikah, namun masih belum ketemu wanita yang cocok. Dilain waktu saya berkesempatan berbincang dengan seorang teman (masih laki-laki), dialog denganya masih seputar wanita, katanya dia belum pernah menjalin hubungan secara intens dengan wanita, karena selalu tertolak katanya, belum ada yang mau dengannya (itu bahasa kasarnya). Ingat obrolan seperti ini saya jadi teringat teman (saya) juga, seorang laki-laki, dia sudah berulang kali menjalin hubungan dengan wanita, namun hingga saat ini tak menemui ujung, hingga akhirnya terkesan “malas”untuk mencari lagi.

Saya selalu mengatakan bahwa jodoh di tangan Tuhan, seperti semua hal yang terjadi di alam ini, dahulu, sekarang dan ke depan adalah semua ketentuan-Nya. Bahwa kita harus tunduk kepada ketentuan-Nya adalah keniscyaan dan sesuatu yang tidak terbantah. Namun, kita juga diperintahkan untuk berusaha. Bekerja, berdoa dan berserah diri kepada-Nya.

Dalam urusan jodoh, kadang saya berpikir, jodoh itu gampang-gampang susah. Di cari-cari hingga ke Ujung Berung pun tak didapat, malah hanya duduk manis dipelataran rumah, jodoh mendekat. Begitulah adanya memang perihal jodoh. Perihal perjodohan pertama yang dilakukan oleh manusia barangkali adalah ketika Nabi Adam (atas petunjuk Allah), menikahkan kedua pasangan kembar putra-putrinya satu sama lain yang tidak lahir berbarengan, yakni Habil dengan Iqlima, Qabil dengan Labuda. Dari mereka lah keturunan manusia memenuhi bumi hingga hari ini.

Kembali ke persoalan jodoh, melihat definisinya, Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa jodoh adalah orang yang cocok menjadi suami atau istri; sebagai pasangan hidup. Definisi yang rasanya mudah dicerna oleh tiap orang, cukup jelas. Di sekitar kita fenomena seputar jodoh sangat semarak. Dahulu mungkin masih teringat dibenak pikiran kita perjodohan lekat dengan Siti Nurbaya. Kini, biro-biro jodoh dapat kita temui dimana-mana bahkan reality show di televisi pun erat kaitannya dengan topik yang kita bicarakan kali ini.

Tiap orang menemukan jodohnya sesuai dengan apa yang telah digariskan Yang Maha Menentukan. Ada yang cepat ada pula yang berjalan dengan lambat. Ada yang melalui proses legal maupun yang kurang legal (jika tidak disebut ilegal). Sekali lagi semuanya telah dan akan ditentukan oleh Allah. Seorang teman terbaik saya, menceritakan bahwa terjadi kesalahan pola pikir pada umumnya orang mengenai jodoh dan pernikahan, utamanya pada kalangan awam. Anggapan bahwa dengan menikah akan menyelesaikan segala permasalahan dalam dirinya, mungkin berlepas dari beberapa tanggungjawab, padahal sungguh terbalik, menikah adalah amanah, amanah yang diberikan untuk lebih bertanggungjawab, bersekutu antara dua insan untuk mengumpulkan kebaikan keduanya dalam rangka menggapai ridho-Nya untuk kehidupan yang abadi kelak.

Saat ini jumlah wanita single lebih banyak ketimbang laki-laki single, ini asumsi saya saja, tanpa menampilkan data serta fakta yang akurat. Setidaknya hal ini tercermin dari jumlah rekan laki-laki dan wanita di sekitar saya yang belum menikah. Saya berasumsi bahwa hal utama yang menyebabkan lebih banyak wanita single dibanding laki-laki single adalah faktor tersebut, saya pernah mendengar bahwa salah satu ciri akhir dunia adalah bilamana jumlah wanita lebih banyak dibanding pria. Bagi kalangan laki-laki hal ini bukanlah suatu masalah. Hal ini, jika mendengar celotehan beberapa rekan wanita, menimbulkan rasa resah diantara mereka. Bagaimana tidak, pandangan umum disekitar terkadang mendeskriditkan rekan-rekan wanita yang belum ketemu jodohnya, apalagi bila dibarengi dengan usia yang melebihi fisiknya.

Saya berpendapat, sebenarnya ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam kondisi seperti ini oleh kaum wanita. Pertama, perbaiki diri terus menerus, Kedua, perbaiki sikap, kata serta tingkah laku, ketiga, berdoa dan berserah diri kepada Allah. Itu saja menurut saya.

Perihal bagaimana datangnya jodoh, biarkan saja cinta menemukan jalannya sendiri.

Boleh setuju boleh tidak dengan pernyataan di atas. Yang pasti akan sangat menyenangkan bila dapat membantu teman untuk menemukan jodohnya.

*Kebenaran hanya datang dari Allah, kesalahan dalam tulisan ini semata-mata karena keterbatasan pengetahuan penulis.

1 comment:

Anonymous said...

lapor gan, sy sudah tau ujung berung itu dimn.. :P