Tulisan ini saya catut dari kreativitas rekan Genblue, nick name nya Ade Donk. Tulisan-tulisannya slalu menarik inspiratif. maklum doi salah satu penikmat sastra. banyak tulisan yang telah ditelurkan hanya saja belum ada media yang pas untuk publikasinya. pada kesempatan ini saya mengutip tulisan-tulisan yang diperuntukan untuk warga Genblue. Buat saya tulisan ini adalah souvenir dari teman untuk seorang teman.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sampurasun Dulur, Salam NKRI, Salam harga cabe
tinggi kok bisa petaninya masih rugi?
Rekan-rekan seiman meskipun barangkali tidak
se-keyakinan, mungkin pernah
diantara kita mengalami situasi ketika kepengen cerita lewat aksara,
mengungkapkan sebuah situasi, meskipun mungkin sangat subjektif, tetapi ketika ada orang yang ikut mengerti
bahkan mampu merasakan apa yang ingin kita sampaikan, rasanya bahagia sekali,
bukan?. Tetapi ketika kata-kata yang ada dalam pemahaman bahasa tulis manusia
seolah tidak cukup mewakili, tidak bisa menyuarakan apa yang membuncah di hati,
kata-kata seolah membisu kehilangan bunyi, rasanya anying sekali khan, ya?. Apa yang dirasakan menjadi sejenis nyeri bisul
yang hanya bisa dideritai sendiri, atau menjadi seperti onani yang klimaknya juga
hanya dinikmati sendiri. Kodrat kita
memang makhluk sosial, maka komunikasi menjadi unsur yang krusial. Meski kodrat
itu telah banyak direkduksi oleh berbagai kemajuan teknologi, komunikasi itu interaksi
dari hati ke hati, bukan dari gadget
ke gadget semata. Dan hati manusia
tidak bisa diterjemahkan sekedar dari perkataan terlebih tulisan, tetapi perlu diapresiasi
lewat sorot mata, intonasi, gesture
tubuh, dan lain-lain yang hanya bisa dirasai juga menggunakan hati, bukan oleh
emoticon aplikasi. Itulah kawan, sepertinya kita mesti reuni.
Rekan-rekan satu negeri meskipun barangkali tidak satu
ideologi, itulah mengapa, rasanya susah sekali pengen menyampaikan hasil survey
Sabtu kemarin. Karena, saya pengen
juga rekan-rekan ikut merasakan apa yang saya lihat dan rasakan, bukan semata
kepastian tempat dan besaran saweran. Coba bagaimana saya harus menjelaskan
rasa duren, nasi liwet, jengkol, pete, sambel, dan ikan peda hanya dengan
kata-kata? Kalau saya bilang rasa ikan peda itu sekedar asin, sepertinya
kata-kata menjadi begitu melarat dan miskin. Ketika saya katakan rasa pete itu
pait, kata-kata menjelma seperti ruangan bacin dan sempit, bukan?
Rasanya bahagia sekali melihat anak-anak yang tersipu
malu-malu sambil ngintil di belakang umi dan atau abinya, tapi beberapa detik
kemudian sudah teriak-teriak berlarian ke sana ke mari, pengen itu pengen ini. Sumpah
mati demi Miyabi, rasanya jadi pengen secepatnya bereproduksi, kalau perlu
dengan membelah diri kayak bakteri. Padahal yang hadir baru tiga keluarga lho, bayangkan kalau ada 47 keluarga,
masing-masing bersama 1 istri dan 2 orang putri/a, di tambah 3 orang perjaka,
sehingga total yang hadir menjadi 191 orang. Belum lagi jika ada yang bawa istri
kedua, ajudan, dan mbak-mbak gemes untuk
ngasuh anak-anak. WOW. NGALEDU PAN?. AH NGGAK SABAR.
Dari beberapa obrolan penting nggak penting dengan beberapa rekan yang juga berharap segera diadakan
temu kangen (yang ke berapa ini ya, Mang Dion?), clue yang bisa di tangkap untuk kategori tempat, kira-kira seperti
ini:
- Terjangkau dari sisi akses dan biaya
- Ada sarana untuk bermain anak-anak
- Ada sarana untuk “bermain” bapak-bapak.
- Privacy ibu-ibu terjaga
- Ada tempat ngumpul rame-rame
Karena sampai dengan saat ini usulan tempat baru
ada dari kontingen Bogor, maka survey pun baru dilakukan ke Bogor. Dengan hasil
kurang lebih seperti ini:
I. Lokasi Pertama
Nama Tempat : Joglo Resort and Cafe
Lokasi :
Joglo
Kelebihan:
- Pemandangan bagus dengan latar view Kota Bogor, lingkungan bersih, rapi, banyak area terbuka hijau.
- Privacy sangat terjaga, tidak bercampur dengan penghuni/pengunjung lain.
- Ada kolam renang dengan 1 kamar mandi
- Bangunan fotogenik didominasi kayu dengan ornament yang sangat indah
Kekurangan:
a.
Hanya terdapat 2 bangunan villa, 1 bangunan
terdiri dari teras, ruang tengah full furniture dan 2 kamar dengan kamar mandi pada
masing-masing kamar. Sementara 1 bangunan lainnya berupa 2 kamar dengan kamar
mandi di dalam. Jadi, total hanya ada 4 kamar tidur dan 5 kamar mandi.
b.
Tidak ada tanah lapang untuk bermain bapak-bapak
c.
Tidak ada fasilitas bermain anak-anak
d.
Petunjuk akses ke lokasi kurang jelas
Berikut cuplikan fotonya.
II.
Tempat Kedua
Nama Tempat : Lupa :D
Lokasi :
Dekat Pura Parahyangan Agung Jagatkarta
Hanya berupa kamar - kamar, tempat nampak kurang menarik sehingga
survey tidak lanjutkan.
III.
Tempat Ketiga
Nama Tempat : Villa Kayu Kalimantan
Lokasi :
Nyungseb
Sebuah villa kayu 2 lantai. Lantai
pertama berupa aula terbuka dilengkapi sebuah kamar mandi dan pantry. Lantai 2
berupa balkon, ruang tengah dan sepertinya (kurang yakin karena nggak sempet
masuk ke dalam) terdapat 2 (dua) kamar tidur.
Kelebihan
a.
Pemandangan cukup bagus dengan latar view arah
Cicurug
b.
Privacy sangat terjaga
c.
Bangunan sangat menarik, dari kayu dengan
polesan plitur, nampak rapi dan baru.
d.
Ada aula yang luas untuk kumpul keluarga
Kekurangan:
a.
Akses sulit, tidak ada petunjuk arah dan jalan
sangat sempit.
b.
Tidak ada area terbuka untuk bermain anak-anak
c.
Hanya 1 bangunan 2 lantai dengan 2 kamar, ruang
tengah dan teras sehingga tidak akan mampu menampung lebih dari 4 keluarga.
IV.
Tempat Keempat
Nama Tempat :
Homestay Sidomukti
Lokasi : Jalan Raya Curug Nangka
RT/RW 3/5 Bogor, Jawa Barat (Dekat Curug Nangka)
Website : https://villasidomukti.wordpress.com
Adalah
kawasan homestay dengan berbagai pilihan tipe bangunan dan kamar. Ada yang semi
barak, villa dan kamar-kamar. Bangunan sederhana dan sepertinya sudah berumur.
Terdapat area hijau yang luas, lapangan, kolan renang dan area bermain anak.
Namun karena saat kunjungan kondisinya sedang full boked, tim survey tidak dapat masuk ke dalam untuk memastikan
sarana dan fasilitas.
Kelebihan:
a.
Tersedia banyak jenis dan type kamar
b.
Ada Kolam renang
c.
Arena bermain anak-anak
d.
Ada tanah lapang untuk maen bola dan aktivitas
lain
e.
Petunjuk akses lebih mudah, dekat tempat wisata Curug
Nangka
f.
Harga relative murah
Kekurangan:
a.
Karena banyak, tidak mungkin untuk booking seluruh
tempat, sehingga privacy kurang
karena akan bercampur dengan pengunjung/tamu lain
b.
View
kurang bagus
c.
Bangunan sangat sederhana dan nampak sudah lama
Berikut penampakkannya:
Dari kondisi tersebut di atas, tim survey yang terdiri dari Ade Kholis dan
Keluarga, Gigin dan Keluarga, Bani dan Keluarga, Deni dan Adedih, preferred ke lokasi terakhir dengan
beberapa pertimbangan:
- Daya tampung besar..
- Akses yang relative mudah, jika teman-teman membawa kendaraan sendiri lebih gampang untuk bertanya.
- Terdapat kolam renang dan terdapat arena bermain anak, ada lapang bola/futsal
- Untuk privacy, rencananya akan ngeblock tempat dengan booking kamar yang relative mojok dan berdekatan dan dekat lapangan sehinggga tidak terlalu terganggu dengan tamu/pengunjung lain.
- Jika memungkinkann untuk booking lebih awal, dapat sekaligus ngeblok tempat makan sendiri.
Dari hasil tanya-tanya dengan pengelola, ada
beberapa pilihan paket dan harga. Untuk lebih detil silahkan kunjungi laman
websitenya. Sekedar usulan dari tim survey (yang masih sangat besar peluang
untuk berubah) adalah sebagai berikut:
- Harga paket 1 kamar untuk 1 keluarga (atau 3 orang) seharga 540.000,- Include makan 3 kali (prasmanan) dan snack 2 kali.
- Saat booking, diwajibkan membayar DP 50%.
- Extra charge untuk tambahan fasilitas lain seperti barbeque, aula, sewa peralatan, dll. Dihitung kemudian oleh seksi acara setelah ada kesepakatan teman-teman.
- Untuk lebih mendetilkan sarana dan prasarana, jika rekan-rekan sepakat dengan lokasi ini, kontingen Bogor akan dengan sangat senang hati, tak peduli bolak-balik juga untuk survei kembali termasuk memastikan tetek bengek kepentingan reuni.
- Gambaran awal, untuk biaya per keluarga sebesar Rp540.000,- ++.
Pilihan masih sangat terbuka, jika ada opsi lain
mangga diantos pisan, jika ada usulan lain bisa kita share dan diskusikan di grup wa. Hal penting dan perlu dicatat,
panitia inti dan waktu pelaksanaan sudah kita sepakati sebelumnya, tidak bisa
dirubah kecuali mau dianggap makar dan dianggap merusak kebhinekatunggalikaan.
Jujur saya pribadi merasa agak khawatir tempatnya
akan kurang refresentatif untuk standar sebagian teman-teman. Makanya jika ada
yang punya alternative lain, mangga diantos pisan masukannya. Namun, kalo tidak
ada lagi, menurut saya sih sudah melebihi standar minimal untuk kegiatan temu
kangen. Yang penting acara intinya khan ngumpul sama maen ball ya?
O iya untuk rekan-rekan yang sudah liat foto-foto
dan websitenya, jika merasa kurang berkenan dengan kondisi homestay, tapi masih
berlapang dada untuk hadir, panitia bisa memberikan alternative lain. Tidak
jauh dari lokasi, ada tempat menginap bagus dan cukup refresentatif, dengan
harga yang juga “refresentative” tentunya. Tapi tentu biaya ditanggung sendianri,
paling seksi akomodasi membantu untuk reservasi.
Saya yakin, bukan cuma saya khan yang kangen
panggilan azan Fauzi, seruan iqomat Masricho, lantunan tilawah Mahfud, teriakan
nggak jelas mang Dul, langkah sok gagah Sang Dion, suara cempreng Jaka, skippingnya
Agus MA, ransel legendarisnya Bani, gocekan geboy Umar, tendangan pojok Agus
Otoy, umpan pendek Irwan, langkah norodon Subeli, senyum sok manis “setelah
disogok” Bukhori, kesastrawanan Ibro, orasi Zaenal, genjrengan gitar Yanto dan
Ajew, argumentasi Rama, jambul merah mang Bango (masih lho, beda merk sabun doing katanya), dll. yang terlalu panjang
kalau harus disebutkan semua. Yang pasti setiap kita punya keunikan yang layak
dikangeni. Tapi, sampai Sabtu kemarin saya masih tetep benci kentutnya Ade
Kholis. Sumpah. Eh, Ngomong-ngomong ada yang kangen gue kagak yak? Duh Gusti.
Kembali ke paragraph awal, barudak, saya ingin kita
cerita dari hati ke hati lagi, menyimak sorot mata, melihat mimik muka, menatap
gesture tubuh. Barangkali dari
perdebatan yang senantiasa kita ributkan, tidak mesti berujung lapor-laporan
dan saling mengkriminalkan. Saya haqqul yakin masih ada tawa yang bisa kita bahak
gelakkan, masih ada bahagia yang layak kita rayakan, masih ada doa yang dengan ikhlas
akan kita aminkan. Tak mengapa diantara kita ada yang jadi kompor, ada yang
menjadi minyak, ada yang menjadi api, (selama tidak ada yang jadi pemantik
tentunya, hahaaa), karena saya yakin diantara kita akan selalu ada yang mampu dan
siap sedia menjadi pemadam kebakaran. Saya
percaya meskipun mungkin kita beda keyakinan, barangkali beda ideologi, beda
profesi, beda penderitaan hidup, tapi ketika kita masih bisa sholat dalam satu
jamaah, kita masih dalam satu ikatan ukhuwah.
Derrr ah barudak, urang edankeun.
No comments:
Post a Comment