Pages

Tuesday, January 24, 2017

Laporan Survey Lokasi Temu Kangen 5 Genblue

Tulisan ini saya catut dari kreativitas rekan Genblue, nick name nya Ade Donk. Tulisan-tulisannya slalu menarik inspiratif. maklum doi salah satu penikmat sastra. banyak tulisan yang telah ditelurkan hanya saja belum ada media yang pas untuk publikasinya. pada kesempatan ini saya mengutip tulisan-tulisan yang diperuntukan untuk warga Genblue. Buat saya tulisan ini adalah souvenir dari teman untuk seorang teman. 
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sampurasun Dulur, Salam NKRI, Salam harga cabe tinggi kok bisa petaninya masih rugi?

Rekan-rekan seiman meskipun barangkali tidak se-keyakinan,  mungkin pernah diantara  kita mengalami situasi ketika kepengen cerita lewat aksara, mengungkapkan sebuah situasi, meskipun mungkin sangat subjektif,  tetapi ketika ada orang yang ikut mengerti bahkan mampu merasakan apa yang ingin kita sampaikan, rasanya bahagia sekali, bukan?. Tetapi ketika kata-kata yang ada dalam pemahaman bahasa tulis manusia seolah tidak cukup mewakili, tidak bisa menyuarakan apa yang membuncah di hati, kata-kata seolah membisu kehilangan bunyi, rasanya anying sekali khan, ya?. Apa yang dirasakan menjadi sejenis nyeri bisul yang hanya bisa dideritai sendiri, atau menjadi seperti onani yang klimaknya juga hanya dinikmati sendiri.  Kodrat kita memang makhluk sosial, maka komunikasi menjadi unsur yang krusial. Meski kodrat itu telah banyak direkduksi oleh berbagai kemajuan teknologi, komunikasi itu interaksi dari hati ke hati, bukan dari gadget ke gadget semata. Dan hati manusia tidak bisa diterjemahkan sekedar dari perkataan terlebih tulisan, tetapi perlu diapresiasi lewat sorot mata, intonasi, gesture tubuh, dan lain-lain yang hanya bisa dirasai juga menggunakan hati, bukan oleh emoticon aplikasi. Itulah kawan, sepertinya kita mesti reuni.


Rekan-rekan satu negeri meskipun barangkali tidak satu ideologi, itulah mengapa, rasanya susah sekali pengen menyampaikan hasil survey Sabtu kemarin. Karena, saya pengen juga rekan-rekan ikut merasakan apa yang saya lihat dan rasakan, bukan semata kepastian tempat dan besaran saweran. Coba bagaimana saya harus menjelaskan rasa duren, nasi liwet, jengkol, pete, sambel, dan ikan peda hanya dengan kata-kata? Kalau saya bilang rasa ikan peda itu sekedar asin, sepertinya kata-kata menjadi begitu melarat dan miskin. Ketika saya katakan rasa pete itu pait, kata-kata menjelma seperti ruangan bacin dan sempit, bukan?

Rasanya bahagia sekali melihat anak-anak yang tersipu malu-malu sambil ngintil di belakang umi dan atau abinya, tapi beberapa detik kemudian sudah teriak-teriak berlarian ke sana ke mari, pengen itu pengen ini. Sumpah mati demi Miyabi, rasanya jadi pengen secepatnya bereproduksi, kalau perlu dengan membelah diri kayak bakteri. Padahal yang hadir baru tiga keluarga lho, bayangkan kalau ada 47 keluarga, masing-masing bersama 1 istri dan 2 orang putri/a, di tambah 3 orang perjaka, sehingga total yang hadir menjadi 191 orang. Belum lagi jika ada yang bawa istri kedua, ajudan,  dan mbak-mbak gemes untuk ngasuh anak-anak. WOW. NGALEDU PAN?. AH NGGAK SABAR.

Dari beberapa obrolan penting nggak penting dengan beberapa rekan yang juga berharap segera diadakan temu kangen (yang ke berapa ini ya, Mang Dion?), clue yang bisa di tangkap untuk kategori tempat, kira-kira seperti ini:

  • Terjangkau dari sisi akses dan biaya
  • Ada sarana untuk bermain anak-anak
  • Ada sarana untuk “bermain” bapak-bapak.
  • Privacy ibu-ibu terjaga
  • Ada tempat ngumpul rame-rame

Karena sampai dengan saat ini usulan tempat baru ada dari kontingen Bogor, maka survey pun baru dilakukan ke Bogor. Dengan hasil kurang lebih seperti ini:

I.         Lokasi Pertama
Nama Tempat  : Joglo Resort and Cafe
Lokasi              : Joglo
Website           : https://villajoglociapusbogor.blogspot.com     

Kelebihan:

  • Pemandangan bagus dengan latar view Kota Bogor, lingkungan bersih, rapi, banyak area terbuka hijau.
  • Privacy sangat terjaga, tidak bercampur dengan penghuni/pengunjung lain.
  • Ada kolam renang dengan 1 kamar mandi
  • Bangunan fotogenik didominasi kayu dengan ornament yang sangat indah

Kekurangan:
a.         Hanya terdapat 2 bangunan villa, 1 bangunan terdiri dari teras, ruang tengah full furniture dan 2 kamar dengan kamar mandi pada masing-masing kamar. Sementara 1 bangunan lainnya berupa 2 kamar dengan kamar mandi di dalam. Jadi, total hanya ada 4 kamar tidur dan 5 kamar mandi.
b.         Tidak ada tanah lapang untuk bermain bapak-bapak
c.          Tidak ada fasilitas bermain anak-anak
d.         Petunjuk akses ke lokasi kurang jelas

Berikut cuplikan fotonya.










II.             Tempat Kedua
Nama Tempat       : Lupa :D
Lokasi                       : Dekat Pura Parahyangan Agung Jagatkarta

Hanya berupa kamar - kamar, tempat nampak kurang menarik sehingga survey tidak lanjutkan.

III.           Tempat Ketiga
Nama Tempat       : Villa Kayu Kalimantan
Lokasi                       : Nyungseb

Sebuah villa kayu 2 lantai. Lantai pertama berupa aula terbuka dilengkapi sebuah kamar mandi dan pantry. Lantai 2 berupa balkon, ruang tengah dan sepertinya (kurang yakin karena nggak sempet masuk ke dalam) terdapat 2 (dua) kamar tidur.

Kelebihan
a.         Pemandangan cukup bagus dengan latar view arah Cicurug
b.        Privacy sangat terjaga
c.         Bangunan sangat menarik, dari kayu dengan polesan plitur,  nampak rapi dan baru.
d.        Ada aula yang luas untuk kumpul keluarga

Kekurangan:
a.         Akses sulit, tidak ada petunjuk arah dan jalan sangat sempit.
b.        Tidak ada area terbuka untuk bermain anak-anak
c.         Hanya 1 bangunan 2 lantai dengan 2 kamar, ruang tengah dan teras sehingga tidak akan mampu menampung lebih dari 4 keluarga.


IV.           Tempat Keempat
Nama Tempat   : Homestay Sidomukti
Lokasi                    : Jalan Raya Curug Nangka RT/RW 3/5 Bogor, Jawa Barat (Dekat Curug Nangka)
Website               : https://villasidomukti.wordpress.com

Adalah kawasan homestay dengan berbagai pilihan tipe bangunan dan kamar. Ada yang semi barak, villa dan kamar-kamar. Bangunan sederhana dan sepertinya sudah berumur. Terdapat area hijau yang luas, lapangan, kolan renang dan area bermain anak. Namun karena saat kunjungan kondisinya sedang full boked, tim survey tidak dapat masuk ke dalam untuk memastikan sarana dan fasilitas.

Kelebihan:
a.       Tersedia banyak jenis dan type kamar
b.      Ada Kolam renang
c.       Arena bermain anak-anak
d.      Ada tanah lapang untuk maen bola dan aktivitas lain
e.      Petunjuk akses lebih mudah, dekat tempat wisata Curug Nangka
f.        Harga relative murah

Kekurangan:
a.       Karena banyak, tidak mungkin untuk booking seluruh tempat, sehingga privacy kurang karena akan bercampur dengan pengunjung/tamu lain
b.       View kurang bagus
c.        Bangunan sangat sederhana dan nampak sudah lama

Berikut penampakkannya:












Dari kondisi tersebut di atas, tim survey yang terdiri dari Ade Kholis dan Keluarga, Gigin dan Keluarga, Bani dan Keluarga, Deni dan Adedih, preferred ke lokasi terakhir dengan beberapa pertimbangan:


  1. Daya tampung besar..
  2. Akses yang relative mudah, jika teman-teman membawa kendaraan sendiri lebih gampang untuk bertanya.
  3. Terdapat kolam renang dan terdapat arena bermain anak, ada lapang bola/futsal
  4. Untuk privacy, rencananya akan ngeblock tempat dengan booking kamar yang relative mojok dan berdekatan dan dekat lapangan sehinggga tidak terlalu terganggu dengan tamu/pengunjung lain.
  5. Jika memungkinkann untuk booking lebih awal, dapat sekaligus ngeblok tempat makan sendiri.

Dari hasil tanya-tanya dengan pengelola, ada beberapa pilihan paket dan harga. Untuk lebih detil silahkan kunjungi laman websitenya. Sekedar usulan dari tim survey (yang masih sangat besar peluang untuk berubah) adalah sebagai berikut:


  1. Harga paket 1 kamar untuk 1 keluarga (atau 3 orang) seharga 540.000,- Include makan 3 kali (prasmanan) dan snack 2 kali.
  2. Saat booking, diwajibkan membayar DP 50%.
  3. Extra charge untuk tambahan fasilitas lain seperti barbeque, aula, sewa peralatan, dll. Dihitung kemudian oleh seksi acara setelah ada kesepakatan teman-teman.
  4. Untuk lebih mendetilkan sarana dan prasarana, jika rekan-rekan sepakat dengan lokasi ini, kontingen Bogor akan dengan sangat senang hati, tak peduli bolak-balik juga untuk survei kembali termasuk memastikan tetek bengek kepentingan reuni.
  5. Gambaran awal, untuk biaya per keluarga sebesar Rp540.000,- ++.

Pilihan masih sangat terbuka, jika ada opsi lain mangga diantos pisan, jika ada usulan lain bisa kita share dan diskusikan di grup wa. Hal penting dan perlu dicatat, panitia inti dan waktu pelaksanaan sudah kita sepakati sebelumnya, tidak bisa dirubah kecuali mau dianggap makar dan dianggap merusak kebhinekatunggalikaan.

Jujur saya pribadi merasa agak khawatir tempatnya akan kurang refresentatif untuk standar sebagian teman-teman. Makanya jika ada yang punya alternative lain, mangga diantos pisan masukannya. Namun, kalo tidak ada lagi, menurut saya sih sudah melebihi standar minimal untuk kegiatan temu kangen. Yang penting acara intinya khan ngumpul sama maen ball ya?

O iya untuk rekan-rekan yang sudah liat foto-foto dan websitenya, jika merasa kurang berkenan dengan kondisi homestay, tapi masih berlapang dada untuk hadir, panitia bisa memberikan alternative lain. Tidak jauh dari lokasi, ada tempat menginap bagus dan cukup refresentatif, dengan harga yang juga “refresentative” tentunya. Tapi tentu biaya ditanggung sendianri, paling seksi akomodasi membantu untuk reservasi.

Saya yakin, bukan cuma saya khan yang kangen panggilan azan Fauzi, seruan iqomat Masricho, lantunan tilawah Mahfud, teriakan nggak jelas mang Dul, langkah sok gagah Sang Dion, suara cempreng Jaka, skippingnya Agus MA, ransel legendarisnya Bani, gocekan geboy Umar, tendangan pojok Agus Otoy, umpan pendek Irwan, langkah norodon Subeli, senyum sok manis “setelah disogok” Bukhori, kesastrawanan Ibro, orasi Zaenal, genjrengan gitar Yanto dan Ajew, argumentasi Rama, jambul merah mang Bango (masih lho, beda merk sabun doing katanya), dll. yang terlalu panjang kalau harus disebutkan semua. Yang pasti setiap kita punya keunikan yang layak dikangeni. Tapi, sampai Sabtu kemarin saya masih tetep benci kentutnya Ade Kholis. Sumpah. Eh, Ngomong-ngomong ada yang kangen gue kagak yak? Duh Gusti.

Kembali ke paragraph awal, barudak, saya ingin kita cerita dari hati ke hati lagi, menyimak sorot mata, melihat mimik muka, menatap gesture tubuh. Barangkali dari perdebatan yang senantiasa kita ributkan, tidak mesti berujung lapor-laporan dan saling mengkriminalkan. Saya haqqul yakin masih ada tawa yang bisa kita bahak gelakkan, masih ada bahagia yang layak kita rayakan, masih ada doa yang dengan ikhlas akan kita aminkan. Tak mengapa diantara kita ada yang jadi kompor, ada yang menjadi minyak, ada yang menjadi api, (selama tidak ada yang jadi pemantik tentunya, hahaaa), karena saya yakin diantara kita akan selalu ada yang mampu dan siap sedia menjadi pemadam kebakaran.  Saya percaya meskipun mungkin kita beda keyakinan, barangkali beda ideologi, beda profesi, beda penderitaan hidup, tapi ketika kita masih bisa sholat dalam satu jamaah, kita masih dalam satu ikatan ukhuwah.

Derrr ah barudak, urang edankeun.


No comments: