Pages

Thursday, June 19, 2008

Aku Pilih Dia bukan Kmu

Kmu tau kenapa aku pilih Dia dan bukan memilih Kmu?
Serius ingin tau?
Subjektif memang dan merupakan hak asasi setiap manusia untuk memilih teman hidupnya.
Untuk itu aku pilih Dia. Bukan Kmu .
Pernah Aku membaca suatu artikel di suatu majalah remaja, kala itu sesorang memilih pasangan hidupnya karena hanya suatu peristiwa, artikel itu menceritakan bagaimana sekumpulan mahasiswa [aktivis tepatnya, ikhwan akhwat] sedang melakukan suatu kegiatan bakti sosial di suatu daerah, hujan lebat memaksa sekumpulan mahasiswa tersebut untuk berteduh di suatu Dangau. Entah waktu itu apa yang mereka bawa, lupa! Tiba-tiba dari sekelompok mahasiswa tersebut ada seorang wanita yang menghambur, lari begitu saja, membawa sesuatu menuju ke daerah yang menjadi tempat mereka berkegiatan.
Hujan masih mengalir.
Tak dinyana sebagian yang di Dangau terbengong-bengong. Mengapa wanita tersebut melakukan hal tersebut. Mengapa?
Apa lacur karena begitu penting sesuatu yang mereka bawa tersebut, untuk segera disampaikan ke tempat kegiatan mereka? Apa karena sebagian dari mereka telah menunggu sesuatu tersebut untuk digunakan? Atau apakah wanita itu sudah gila, berlari dibawah guyuran hujan?
Tak sampai 5 menit tiba-tiba mereka semua menghambur mengikuti jejak wanita tersebut. Menuju ke tempat yang sama. Tempat berkegiatan.
Seorang laki-laki (yang berada di Dangau) pasca kegiatan tersebut, tak pelak langsung menyatakan pilihan hidupnya adalah wanita tersebut.
Yaah seperti itu laah kadang dalam menentukan pasangan hidup. Simple. Tidak neko-neko. Walaupun pasti ada hal-hal di balik suatu pilihan yang rasional dipertahankan oleh si Pembuat keputusan tersebut.
Kembali ke pembicaraan kita semula. Apakah Kmu masih ingin tau kenapa Aku memilih Dia, bukan Kmu?
Sama seperti laki-laki yang diceritakan diatas. Tentunya dia telah memiliki hal-hal yang Ia jadikan acuan untuk memilih pasangan hidup. Namun disaat-saat kritis, dimasa-masa dimana sesuatu harus diputuskan, dia berkesimpulan untuk membuat keputusan saat itu juga. Entah suatu kebetulan (ini merupakan sesuatu yang tidak berdasar, karena tidak ada sesuatu di alam ini yang serba kebetulan!) atau bukan, Ia memilih wanita yang rela berbasah-basahan ditengah hujan untuk sesuatu hal [yang penting] serta mampu menggerakan semua orang, yang waktu itu masih ragu. Takut. Tidak berani untuk menerjang hujan. Mungkin laki-laki tersebut membutuhkan sosok yang mampu mendorong, menopang, serta bertekad kuat untuk menemani mengarungi kehidupannya.
Begitupula halnya Aku. Sama seperti umumnya laki-laki atupun wanita seantero jagat ini yang memiliki pandangan masing-masing mengenai teman hidupnya. Aku memiliki hal-hal yang Aku jadikan sebagai pakem untuk memilih teman hidup, yah setidaknya Aku memiliki itu sebagai acuan diri untuk menemukan pasanganku.
Banyak hal yang dapat dijadikan seperti itu. Aku menyebutnya Kombinasi Paten.
Setidaknya itu sesuatu idealis yang ingin Aku temukan. Yang ingin Aku miliki kelak. Yah sesuatu yang amat sempurna tentunya jika mengurai Kombinasi Paten tersebut. Sesuatu yang berasal dari lisan Rasulullah SAW.
Sempurna.
Masihkah Kmu ingin tahu kenapa Aku memilih Dia, bukan Kmu?
Kesempurnaan merupakan sesuatu yang absurd. Karena hanya Allah lah yang Maha Sempurna. Tidak ada sesuatupun di dunia ini yang sempurna. Bahkan alam itu sendiri! Semuanya Fana. Hanya Allah, Tuhan semesta alam yang sempurna.
Karena itu Aku memilih Dia, bukan Kmu.
Masih ingin tahu kah Kmu kenapa Aku memilih Dia?
Tentu saja Aku tidak akan memilih Kmu, karena Aku telah memilih Dia.
Kmu boleh saja disukai banyak orang, karena Kmu cantiq. Tidak salah banyak orang kagum kepada Kmu, karena kamu pintar. Keluarga mu pun orang baik-baik. Dalam banyak hal Kmu adalah seorang berkpribadian baik, berpengetahuan luas, beragama dengan baik. Bahkan Kmu seorang aktivis!
Subjektif memang. Aku ingatkan seperti diatas tadi. Memilih pasangan hidup adalah hak asasi setiap individu. Terserah Kmu sekata atau tidak.
Arogan mungkin. Tapi itu yang aku interpretasikan dari hal-hal yang Aku pelajari selama ini.
Aku memilih Dia bukan Kmu.
Sebersit tanya mungkin timbul di hati Kmu. Kenapa Aku memilih Dia, bukan Kmu.
Aku memilih Dia, karena Dia bukan Kmu.
Dia tidak secantiq dirimu, tidak sebaik dirimu, tidak sepintar dirimu. Bahkan mungkin berahlak jauh dibawah Kmu. Tapi yah itulah Dia. Pilihan hatiku. Seseorang yang dikirimkan Tuhan untuk ku, untuk mendampingiku, mengarungi kehidupan bersama, menempuh jalan yang telah dibentangkan oleh Nya dalam menggapai Riho Nya.
Dia tidak pandai melakukan pekerjaan rumah seperti dirimu. Dia tidak banyak terlibat dalam aktivitas sosial dan keagamaan seperti Kmu. Bahkan Dia adalah seorang yang biasa-biasa saja. Dia mungkin bukan wanita yang rela berbasah-basah untuk menyampaikan sesuatu [yang penting] seperti dilukiskan diatas. Sepengetahuanku, Dia merupakan wanita yang tidak akan membiarkan suara tangis anak kecil disekitar Dia. Dalam interpretasiku Dia merupakan sosok yang sederhana [mungkin, ini yang kuharap]. Dia yang menyejukan kala Ku kehausan. Yang jelas Dia yang slalu membuat ku tenang, dia yang slalu dapat diandalkan. Dan Dia….Dia, pilihan hatiku.
Masihkah Kmu bertanya mengapa Aku memilih Dia, bukan Kmu?
(tuk seseorang disana)

2 comments:

aamusda said...

nice..

muliawan blog said...

wah bgus tuh.....
kapan marriednya tuh....

nih blog gua www.muliawan04.blogspot.com