Pages

Wednesday, September 20, 2006

Lebaran dan Baju Baru

Menit-menit akhir jelang lebaran, kesibukan masyarakat bertambah.
Dari yang makin khusu’ beribadah hingga yang makin sibuk mencari tambahan nafkah.
Ada satu hal menarik berkenaan dengan pemenuhan nafkah dalam suasana lebaran. Hal tersebut adalah tradisi membeli pakaian baru bagi tiap anggota masyarakat.
Kelihatannya sepele memang tapi hal tersebut cukup menarik tuk diperhatikan. Betapa di detik-detik akhir jelang lebaran susana di pasar tradisonal atau modern terutama di tempat-tempat yang menjual pakaian akan sangat penuh.

Sebagian orang mengatakan “Buat apa seeh beli baju baru menjelang lebaran, kaya ga da waktu laen ajjah”. “Saya ga pernah tuh ngebeliin baju anak saya pas mau lebaran, tiap bulan ajjah beli baju!!!” Komentar ini saya dapatkan dari orang-orang-orang yang memang tidak memiliki kebiasaan berbelanja pakaian di hari raya. Umumnya mereka adalah orang yang memiliki tingkat penghasilan menengah ke atas.



Yang memiliki kebiasaan untuk melakukan tradisi beli pakaian baru menjelang ramadhan, pada umumnya adalah orang-orang yang memiliki tingkat ekonomi menengah ke bawah.

Saya sempat tersinggung dengan komentar yang dituliskan di muka. Orang-orang yang memiliki penghasilan menengah ke atas mungkin tidak akan menemui kesulitan tuk membeli pakaian kapan saja, diwaktu yang mana saja. Mereka dapat dengan seenaknya membeli apa yang mereka inginkan.

Namun tuk orang-orang yang tak berpunya? kapan lagi waktunya tuk membeli sepotong pakaian, kapan waktunya tuk memiliki pakaian baru. Kapan!?
Komentar seorang anak kecil menjelang lebaran ketika orang tuanya membelikan pakaian baru “Asyik dah dibeliin baju ” seperti itu…
Bagi mereka momen membeli pakaian baru adalah momen yang langka, setahun sekali mungkin!! Tapi memang realita yang ada seperti itu.
Untuk kalangan seperti ini, momen membeli baju mungkin bisa di hitung dengan jari, setahun dua kali mungkin, ketika jelang Lebaran dan ketika hendak masuk sekolah setiap awal tahun ajaran.

Hari Raya merupakan hari berbahagia bagi setiap muslim, terlepas dari dia konglomerat, kaya, sederhana, miskin atau melarat. Hari raya adalah hari kemenangan bagi setiap muslim. Wujud dari kemenangan itu, bagi kalangan orang-orang yang berpenghasilan pas-pasan [tidak berpunya] secara riil adalah dengan memiliki pakaian baru. Sederhana memang tapi hal tersebut yang mudah terlihat dalam gambaran umum masyrakat kita. Tanpa mengurangi hakikat utama Idul Fitri sebagai hari raya umat islam yang datang setelah menunaikan ibadah shaum Ramadhan selama sebulan penuh.

Jadi, dah pada mikirin beli’in baju baru buat anak istri, enya Babeh, ponakan ..etc bloom??
Bukan bermaksud tuk ngajarin konsumtif lhoooo 
Lebih bagus lagi malah klo turut berbagi kebahagiaan dengan sesama (misal yatim piatu.. senangkan mereka… yaah)

No comments: