Suatu hal menarik di masyarakat kita adalah dalam hal memenuhi undangan atau lebih populer dengan istilah kondangan. Banyak makna tersirat dalam aktivitas ini.
Pertama adalah nilai-nilai silaturahim. Kerabat, keluarga jauh, teman lama, keluarga teman, bisa kenal, bisa dekat, bisa bersua kembali karena aktivitas ini, oleh karena itu anda pastinya setuju dengan poin nomor satu diatas kan?
Kedua, kondangan mengandung nilai-nilai sosial! Bayangkan budaya membawa sangu berupa amplop yang berisi sejumlah uang atau kebiasaan masyarakat pedesaan yang membawa sejumlah penganan, beras, sayuran, kue-kue ke acara kondangan tersebut.
Ketiga, kondangan juga banyak mengandung nilai-nilai ekonomis. Bayangkan dari pihak penyelenggara berapa besar biaya yang mereka keluarkan untuk menghelat acara serta menjamu para tamu undangan! Tempat, asesoris pesta, tenda atau gedung, kursi, meja, catering, transport, serta biaya tetek bengek lainnya. Belum lagi dari pihak yang datang alias dari tamu undangan yang hadir. Tidak sedikit biaya yang mereka keluarkan untuk datang ke acara tersebut. Biaya transport, konsumsi serta sangu untuk si empunya hajat!
Dalam kacamata saya yang pasti kondangan itu, nyenengin apalagi yang jauh coz bisa jalan-jalan sekaligus cari oleh-oleh yang unik sekalian nyoba makanan spesial ditempat yang dikunjungi tersebut. Terus kondangan tuh tambah silaturahim apalagi klo ke tempat temen-temen lama. Terus yang pasti lagi konsekuensinya yaaah itu dia..... keluar biaya gede
Sepatan City Blog... Like Alone But Love Friendship... Apapun Namanya Melati tetap Harum
Tuesday, December 16, 2008
Thursday, December 11, 2008
Menulis itu mudah
Rasanya banyak hal yang bisa kita jadikan sebagai objek menulis, mulai dari aktifitas sehari-hari kita yang cenderung ringan seperti pekerjaan, kuliah, sekolah, suasana di sekeliling kita, atau bahkan kepada hal-hal yang sifatnya lebih ‘berat’ seperti politik, ekonomi, budaya, rumah tangga dan lainnya.
Ah menulis itu sulit!
Begitu komentar kebanyakan orang tentang aktifitas yang satu ini, benar demikian?
Rasanya tidak perlu banyak syarat untuk jadi seorang penulis. Kita bisa menjadi seorang yang penulis yang benar-benar penulis yang karya-karyanya di muat dalam koran, majalah, tabloid, buku. Atau menjadi seorang penulis yang sekedar penulis, yang bertujuan untuk menyalurkan hobi atau bakat. Terlepas dari motivasi apa yang ada dibelakangnya penulis tetaplah sama, yakni seseorang atau sekelompok orang yang menuangkan ide gagasan kedalam susunan kata yang membentuk kalimat yang mengandung makna.
Kita bisa memulai menulis dengan cukup hanya menuliskan satu huruf diatas kertas yang telah kita sediakan atau mengetik satu huruf pada tuts keyboard yang kita pegang. Simple bukan?
Siapapun kita
Sebagai apapun kita
Dimana pun kita berada
Menulis dapat dilakukan
Yah dapat dilakukan
Dengan mudah, dengan gairah
Mari menulis
Ah menulis itu sulit!
Begitu komentar kebanyakan orang tentang aktifitas yang satu ini, benar demikian?
Rasanya tidak perlu banyak syarat untuk jadi seorang penulis. Kita bisa menjadi seorang yang penulis yang benar-benar penulis yang karya-karyanya di muat dalam koran, majalah, tabloid, buku. Atau menjadi seorang penulis yang sekedar penulis, yang bertujuan untuk menyalurkan hobi atau bakat. Terlepas dari motivasi apa yang ada dibelakangnya penulis tetaplah sama, yakni seseorang atau sekelompok orang yang menuangkan ide gagasan kedalam susunan kata yang membentuk kalimat yang mengandung makna.
Kita bisa memulai menulis dengan cukup hanya menuliskan satu huruf diatas kertas yang telah kita sediakan atau mengetik satu huruf pada tuts keyboard yang kita pegang. Simple bukan?
Siapapun kita
Sebagai apapun kita
Dimana pun kita berada
Menulis dapat dilakukan
Yah dapat dilakukan
Dengan mudah, dengan gairah
Mari menulis
Write write write
Write write write write write write write write write write n write........
Entah pagi ini my feel so good, semangat sekali rasanya hari ini.
Menulis menulis menulis menulis dan menulis yang terngiang-ngiang di kepala ini.
Yeah i must be a writer begitu jerit hati yang ada di dalam dada.
Bisakah?
Sejenak pertanyaan itu terlontar dan dalam tempo yang bersamaan menjatuhkan bangunan perasaan yang berundak tinggi tadi.
Menulis menulis menulis menulis dan menulis kembali terngiang-ngiang di kepala ini.
Sejenak pernyataan itu pula yang meninggikan undakan perasaan yang tadi sempat luluh.
Yah Saya harus menulis. Terus menulis. Apapun akan saya tulis.
Saya ingin jadi penulis.
Penulis.
Yah penulis.
Entah pagi ini my feel so good, semangat sekali rasanya hari ini.
Menulis menulis menulis menulis dan menulis yang terngiang-ngiang di kepala ini.
Yeah i must be a writer begitu jerit hati yang ada di dalam dada.
Bisakah?
Sejenak pertanyaan itu terlontar dan dalam tempo yang bersamaan menjatuhkan bangunan perasaan yang berundak tinggi tadi.
Menulis menulis menulis menulis dan menulis kembali terngiang-ngiang di kepala ini.
Sejenak pernyataan itu pula yang meninggikan undakan perasaan yang tadi sempat luluh.
Yah Saya harus menulis. Terus menulis. Apapun akan saya tulis.
Saya ingin jadi penulis.
Penulis.
Yah penulis.
Subscribe to:
Posts (Atom)